29 Desember 2007

Presiden: Hentikan Kekerasan di Lembaga Pendidikan


SUMEDANG, KCM--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar semua lembaga pendidikan di Indonesia menghentikan segala bentuk kekerasan dalam sistem pendidikannya.

"Hentikan, satu kali hentikan, budaya kekerasan, budaya menghukum yang melebihi batas kepatutan, penyiksaan dan lain-lain yang tidak sesuai dengan norma-norma dan sifat-sifat kepemimpinan yang baik," kata Kepala Negara kepada para wisudawan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) XIV tahun 2006 di kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (10/8).

Menurut Presiden Susilo, para wisudawan pada saatnya akan memimpin masyarakat dan kepemimpinan itu tidak dapat dilaksanakan dengan kekerasan, melainkan melaluin cara-cara persuasif berdasarkan kemampuan, kecakapan, dan teladan. "Saya tidak ingin lembaga-lembaga pendidikan, akademi-akademi di negeri kita ini, terutama yang menyiapkan kader-kader pemimpin di masa yang akan datang sejak awal telah salah menerapkan kehidupan di almamater," kata Presiden Susilo.

Kasus kekerasan di lembaga pendidikan kerap terjadi di Indonesia. Baru-baru ini, seorang taruna Akademi Kepolisian (Akpol) harus menjalani perawatan akibat dianiaya seniornya. Kasus penganiayaan juga seringa terjadi di kampus IPDN yang dulunya bernama Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).

IPDN tahun ini meluluskan 995 praja muda gelar sarjana sains terapan pemerintahan (SSTP) dan 81 magister administrasi pemerintahan daerah dengan gelar (MAPD). Presiden menyematkan penghargaan Sapta Abdi Praja Satu kepada lulusan terbaik Indah Febriana Wijayanti asal Provinsi Jawa Tengah.

Laporan Wartawan KCM Glori K. Wadrianto
, Penulis: Nik

0 Comments:

 

© 2007 Jaringan Pamong Praja Indonesia: Presiden: Hentikan Kekerasan di Lembaga Pendidikan | Design by RAM | Template by : Unique